SISTEMATIKA PENYUSUNAN STUDI KASUS
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Berisi
penjelasan tentang kasus yang diangkat dalam studi kasus. Diawali dengan alasan
memilih kasus yang didukung oleh data dan pustaka yang relevan. Diakhiri dengan
pernyataan tentang apa yang diharapkan dari penyusunan KTI tersebut.
B.
Rumusan Masalah
Memuat
penjelasan tentang permasalahan yang timbul dalam latar belakang sehingga
masalah ini dianggap menarik, perlu dan penting untuk diberikan asuhan
kebidanan. Perumusan masalah diakhiri dengan pertanyaan.
Contoh:
“Bagaimana
asuhan kebidanan pada Ny A dengan kanker serviks di Rumah Sakit X?”
C.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Diperoleh
pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan.
2.
Tujuan Khusus
Mahasiswa
mampu melaksanakan asuhan kebidanan dari pengkajian sampai evaluasi (penjabaran
7 langkah Varney).
D.
Ruang Lingkup
1. Sasaran
Subjek yang
akan diberikan asuhan kebidanan
2. Tempat
Lokasi pengambilan kasus
3. Waktu
Dimulai dari pembuatan proposal sampai pemberian
asuhan kebidanan berakhir.
E.
Manfaat
Dalam
bidang ini dijelaskan relevansi dan signifikansi asuhan kebidanan untuk ilmu
maupun penerapan yang bersifat praktis.
F.
Metode Memperoleh Data
Dalam
bagian ini dijelaskan cara-cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang
dibutuhkan dalam penyusunan studi kasus, meliputi: anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, dokumentasi, studi kasus dan telaah dokumen.
G.
Sistematika Penulisan
Dalam
bagian ini dijelaskan urutan-urutan dalam penulisan studi kasus dari mulai Bab
I-V, daftar pustaka, lampiran secara sistematis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Tinjauan Teori Medis
Berisi:
batasan/definisi, etiologi/faktor predisposisi, fisiologi/patofisiologi, tanda
dan gejala, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan medis.
B.
Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan
Memuat
tentang manajemen kebidanan dengan menggunakan kerangka pikir Varney yang
terdiri dari 7 (tujuh) langkah: pengumpulan data dasar, interpretasi data untuk
mengidentifikasi diagnosa/masalah, mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial
dan mengantisipasi penanganannya, menetapkan kebutuhan terhadap tindakan
segera, untuk melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
berdasarkan kondisi klien, menyusun rencana asuhan yang menyeluruh, pelaksanaan
langsung asuhan dengan efisien dan aman, dan mengevaluasi.
1.
Pengumpulan data dasar: cantumkan
data-data sesuai teori beserta alasan yang mendasarinya, meliputi data subjektif,
data objektif dan data penunjang
2.
Interpretasi data untuk mengidentifikasi
diagnosa/masalah: tuliskan diagnosa kebidanannya berikut masalah bila ada
3.
Mengidentifikasi diagnosa atau masalah
potensial dan mengantisipasi penanganannya: bila ada tuliskan diagnose potensial
yang mungkin muncul akibat diagnosa/masalah yang telah teridentifikasi tersebut
beserta antisipasi penanganannya
4.
Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan
segera, untuk melakukan konsultasi: tuliskan jika ada kebutuhan tindakan segera,
atau konsultasi/kolaborasi dengan profesi lain
5.
Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh:
tuliskan tindakantindakan berdasarkan diagnosa dan masalah yang ditegakkan secara
teori
6.
Pelaksanaan langsung asuhan dengan
efisien dan aman: tidak ada teori mengenai pelaksanaan, sehingga tidak perlu menuliskan
ulang tindakan. Cukup gunakan kata-kata untuk menjelaskan bahwa pelaksanaan
tindakan diupayakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan dengan mempertimbangkan
kondisi klien
7.
Mengevaluasi: tuliskan kriteria evaluasi/hasil
yang diharapkan yaitu berupa kriteria yang menunjukkan bahwa diagnosa/masalah
telah teratasi sesuai dengan teori.
Contoh pada askeb ibu hamil:
Kriteria
Evaluasi (Saifuddin, 2002; Depkes, 2000)
a. Ibu
hamil mematuhi jadwal kunjungan ulang
b. Ibu
menunjukkan pengetahuan yang adekuat tentang tanda bahaya, kebutuhan nutrisi,
persiapan persalinan, ketidaknyamanan selama hamil dan cara mengatasinya
c. Kadar Hb Sahli 11 gr%
d. Ibu
telah membuat perencanaan persalinan (tempat, biaya, transportasi, pendamping, donor)
C.
Landasan Hukum Kewenangan Bidan
Peraturan-peraturan,
kompetensi bidan, dan standar pelayanan kebidanan yang berkaitan dengan kasus
yang diambil.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Memuat
keseluruhan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan. Asuhan kebidanan ditulis
sesuai dengan urutan manajemen kebidanan 7 (tujuh) langkah Varney, yaitu mulai
pengumpulan data dasar sampai mengevaluasi.
1. Pengumpulan
data dasar: mencantumkan data-data yang ditemukan pada pengkajian awal kasus
yang mencakup data subyektif maupun obyektifnya, termasuk hasil pemeriksaan
penunjang bila ada.
2. Interpretasi
data untuk mengidentifikasi diagnosa/masalah: tuliskan diagnosa dan masalah
sesuai dengan hasil identifikasi pada saat pengkajian.
a.
Diagnosa: ditegakkan sesuai dengan
nomenklatur kebidanan
b.
Masalah: dirumuskan sesuai kondisi klien
3. Mengidentifikasi
diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya: bila ada
4. Menetapkan
kebutuhan terhadap tindakan segera, untuk melakuka konsultasi: bila ada
5. Menyusun
rencana asuhan yang menyeluruh:
a.
Rencana tindakan disusun berdasarkan
prioritas masalah dan kondisi klien, tindakan segera, tindakan antisipasi, dan
asuhan secara komprehensif;
b.
Melibatkan klien/pasien dan atau
keluarga;
c.
Mempertimbangkan kondisi psikologi,
sosial budaya klien/keluarga;
d.
Memilih tindakan yang aman sesuai
kondisi klien dan kebutuhan klien berdasarkan evidence based dan
memastikan bahwa asuhan yang diberikan bermanfaat untuk klien;
e.
sumber daya, serta fasilitas yang ada.
6. Pelaksanaan
langsung asuhan dengan efisien dan aman: bentuk tindakan dari perencanaan yang
dibuat sehingga penulisannya berupa kata kerja. (Disertai tanggal pencapaiannya
untuk setiap data)
7. Mengevaluasi:
melaksanakan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan untuk melihat
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai dengan perubahan
perkembangan kondisi klien;
a.
Penilaian dilakukan segera setelah
selesai melaksanakan asuhan sesuai kondisi klien;
b.
Hasil evaluasi segera dicatat dan
dikomunikasikan pada klien dan atau keluarga;
c.
Evaluasi dilakukan sesuai dengan
standar;
d. Hasil
evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien/pasien. (Disertai tanggal
pencapaiannya untuk setiap data)
Catatan
perkembangan dengan menggunakan SOAP:
S:
data subyektif (mencatat hasil anamnesa)
O:
data obyektif (mencatat hasil pemeriksaan)
A:
analisa (mencatat diagnosa dan masalah kebidanan)
P:
penatalaksanaan (mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan yang
sudah
dilakukan,seperti: tindakan antisipatif, tindakan
segera, tindakan secara komprehensif:
penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi/follow
up dan rujukan)
BAB IV
BAHASAN
Berisi
perbandingan antara teori dengan kenyataan pada kasus yang disajikan sesuai
dengan langkah-langkah manajemen kebidanan yaitu mulai dari pengumpulan data
dasar sampai mengevaluasi.
A.
Pengumpulan Data Dasar
Memaparkan data kasus yang dibandingkan
antara kasus yang ada dengan tinjauan teori, tidak hanya menuliskan data
kemudian disimpulkan ada kesenjangan/tidak ada kesenjangan.
Contoh:
Pengkajian
1.
Umur
Ny A berumur 50 tahun.
(Lowdermilk, et al: 2000), factor predisposisi dari karsinoma serviks salah
satunya adalah usia diatas 40 tahun. … Lanjutkan pembahasan mengenai mengapa usia
> 40 tahun menjadi predisposisi.
2.
Keluhan/gejala
Gejala yang paling
sering ditemukan pada karsinoma serviks adalah keluhan leukorea yang berbau dan
kadang disertai bercak darah seperti menstruasi (Wiknjosastro, 2001: 40). Pada Ny
A, gejala yang dikeluhkan berupa leukorea, dimana ia mengeluh “keputihan” yang
berbau menusuk dan perdarahan diluar siklus haid. Leukorea disertai spoting
pada karsinoma uteri terjadi karena …. (patofisiologi secara teori).
B.
Interpretasi data untuk mengidentifikasi
diagnosa/masalah
Bila pada
diagnosa/masalah tidak ada kesenjangan, maka ungkapkan data-data yang mendukung
penegakkan diagnose tersebut.
Contoh:
Dari hasil pengkajian
ditemukan data fokus: … (uraian data focus yang mengarah pada diagnosa).
Berdasarkan data tersebut maka penulis menegakkan diagnosa Ny . A, 30 tahun, G1
P0 A0, umur kehamilan 32 minggu dengan janin tunggal, hidup, intra uterin,
letak memanjang, puka, presentasi kepala. Diagnosa tersebut secara prinsip
tidak berbeda dengan teori. ….
C.
Mengidentifikasi diagnosa atau masalah
potensial dan mengantisipasi penanganannya
Sama dengan pembahasan
pada interpretasi data untukmengidentifikasi diagnosa/masalah
D.
Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan
segera, untuk melakukan konsultasi
Sama dengan pembahasan pada interpretasi
data untuk mengidentifikasi diagnosa/masalah
E.
Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
F.
Pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman
1. Bahasan
fokus pada tiap tindakan yaitu alasan mengapa tindakan itu dilakukan, baik itu
ada kesenjangan maupun tidak ada.
2. Bila
ada tindakan yang sudah direncanakan namun ternyata tidak dapat dilaksanakan
atau ada tindakan yang tidak sesuai dengan teori maka dapat diuraikan, serta
diberikan alasan.
G.
Mengevaluasi
Bahasan
fokus pada hasil akhir kasus disertai alasan, kemudian dengan tinjauan teori.
BAB V
PENUTUP
A. Keimpulan,
merupakan sintesa dari hasil bahasan yang dapat menjawab permasalahan dan
tujuan penyusunan studi kasus.
B. Saran,
berupa masukan berdasarkan simpulan. Saran hendaknya bersifat operasional/dapat
dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB IV
SISTEMATIKA
PENYUSUNAN PENELITIAN
BAB
I
PENDAHULUAN
Bab
I Pendahuluan terdiri dari:
A. Latar
belakang, berisi data dari gejala, alasan pemilihan judul dan pentingnya
masalah yangakan dibahas dalam KTI yang didukung dengan data lapangan (melalui
studi pendahuluan) dan dasar teori yang mendukung judul KTI
B. Perumusan
masalah, berisi penjelasan mengenai masalah yang ada dan dibahas dalam KTI
C. Tujuan
penelitian, berisi tujuan yang ingin dicapai dengan penelitian baik tujuan umum
maupun tujuan khusus
D. Manfaat
penelitian, berisi kegunaan atau sumbangan yang diberikan peneliti untuk
kepentingan bersama
E. Keaslian
penelitian, mengungkapkan bahwa penelitian ini belum pernah dilakukan, tetapi
berbeda pada salah satu variabel yang akan diteliti dan rancangan penelitiannya
berbeda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Tinjauan Teori
Merupakan
bab yang memuat ulasan-ulasan teoritis dari berbagai literatur atau pustaka
yang bisa dipertanggungjawabkan, serta hasilhasil penelitian yang relevan dan
terbaru yang disesuaikan dengan tema/judul yang diambil. Teori-teori yang
disusun dalam Bab II ini sebagai acuan yang digunakan dalam pembuatan kerangka
teori dalam bentuk bagan.
B.
Kerangka Teori
1.
Bagian ini memuat garis besar pemikiran teoritis yang akan menuntun peneliti
dalam
melakukan penelitian dan menganalisa data
2. Pada kerangka teori tidak harus
mencantumkan sumber.