Akreditasi adalah pengakuan terhadap lembaga lembaga pendidikan yang diberikan oleh badan yang berwenang setelah dinilai bahwa lembaga itu memenuhi syarat kebakuan atau kriteria tertentu
Akreditasi merupakan salah satu bentuk sistem jaminan mutu eksternal yaitu suatu proses yang digunakan lembaga yang berwenang dalam memberikan pengakuan formal bahwa suatu institusi mempunyai kemampuan untuk melakukan kegiatan tertentu. Dengan demikian, akreditasi melindungi masyarakat dari penipuan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. .Akreditasi merupakan ruh bagi perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS). Namun, kondisi riil menunjukkan masih ada beberapa dosen, yang belum memilki kesadaran pentingnya akreditasi.
Kualitas para lulusan dan akreditasi lembaga maupun program studi, sedikit banyak bergantung pada kualitas dosen pengajar. Para dosen ini besar perannya dalam menentukan nilai akreditasi dan menjamin lulusan yang berkualitas. Dosen dituntut bisa mempunyai rasa memiliki terhadap program studi di perguruan tinggi tempatnya bernaung.
Selama ini bahkan sampai saat ini akreditasi sering menjadi sesuatu yang menakutkan bahkan menimbulkan stress bagi sebagian dosen, tetapi tidak jarang juga dosen malah senang dengan adanya akreditasi karena dosen sadar dengan akreditasi justru pendidikan atau institusi tempat kita bekerja diakui oleh masyarakat. Jadi yang manakah Dosen bukan hanya sekedar masuk menyelesaikan materi kuliah yang diberikan kepada mahasiswa tanpa memikirkan hasil akhir apa yang akan terjadi dan antisipasi kita mencegah buruknya nilai mahasiswa, Dosen sangat dibutuhkan untuk merubah pola pikir mahasiswa agar mencintai profesi atau jurusan yang diikutinya.Dosen yang baik dan berkualitas harus inovatif dan penuh dengan skill serta Attitude yang patut dicontoh, tidak hanya menyalahkan mahasiswanya, namun harus bersinergi merubah apa cara yang terbaik yang kita gunakan dalam menyampaikan materi mata kuliah yang kita ajarkan,
Akreditasi menuntut dosen agar melaksanakan TRi dharma perguruan tinggi sesuai dengan aturan Kemenristek Dikti atau undang undang tentang pendidikan. Akreditasi menuntut dosen serta pengurus pendidikan agar melakukan pekerjaan bukan sebagai rutinitas tetapi pendidikan harus dianggap selalu menuntut perubahan ssuai jamannya.
Selain melaksanakan pengajaran hal terpenting adalah dedikasi dan ikhlas serta kesadaran yang penuh, setiap dosen harus melaksanakan tugas sesuai tupoksinya, bahwa setiap hal yang dilakukan juga harus terdokumentasi dengan baik dan sesuai standar yang telah ditentukan. Namun bila hal ini kita abaikan , itulah yang menyebabkan terjadinya perasaan beban yang meningkat serta kelelahan bahkan lembur berhari hari demi memenuhi hal yang diminta standart penilaian dalam akreditasi, tidak jarang dosen bahkan berpikir menuntut mundur dari dosen karena merasa kelelahan melengkapi isi borang atau lampiran kegiatan kinerja dosen.
Para dosen sebaiknya tak lagi menggunakan pola pikir lama yaitu, kerja tidak kerja, rajin tidak rajin tetap dibayar. Dosen harus memiliki kesadaran bahwa akreditasi sangat penting bagi para lulusan dan keberlanjutan program studi (prodi). Dengan demikian kualitas pendidikan di perguruan tinggi makin lama akan menunjukkan peningkatan signifikan, seiring kesadaran para dosen dalam menjaga dan meningkatkan akreditasi perguruan tinggi tempatnya mengabdi.
Sebagai seorang dosen kita harus menganggap bahwa akreditasi merupakan hal yang menyenangkan tetapi bukan sebaliknya merupakan hal yang menakutkan, karena dengan pelaksanaan akreditasi , hasil karya dan kinerja dosen serta tenaga kependidikan diakui keberadaanya oleh publik terutama oleh stakeholder, mahasiswa dan masyarakat.
Jadikanlah akreditasi sebagai alat pembuktian hasil kerja dosen, dan jadikanlah mengerjakan tugas Tri Dharma Perguruan tinggi serta beban kerja dosen sebagai suatu budaya dan kebiasaan bukan sebagai beban berat dan melelahkan, semoga karya dosen dan keberadaan dosen bertambah kualitasnya dan lulusan yang dididiknya juga lebih berkualitas.
