Selasa, 16 Mei 2017

UJIAN OSCE D III KEBIDANAN MENYENANGKAN ATAU MENAKUTKAN

PENGERTIAN OSCE 

adalah Alat untuk menilai komponen kompetensi klinik seperti history taking, pemeriksaan fisik, procedural skill, ketrampilan komunikasi, interpretasi hasil lab, managemen dan lain-lain yang diuji menggunakan checklist yang telah disetujui dan mahasiswa akan mengikuti beberapa station. OSCE pertama kali diperkenalkan oleh Harden dari Universitas Dundee(1975) yaitu berupa rangkaian 2 – 20 “station” yang masing-masing menggunakan waktu 5-15 menit.
Objective Structured Clinical Examination (OSCE) merupakan bagian dari sistem asessment. Tujuan OSCE yaitu menilai kompetensi dan ketrampilan klinis mahasiswa secara objektif dan terstruktur.

STRUKTUR OSCE

OSCE berupa rangkaian beberapa “STATION” pendek dimana ketrampilan peserta terhadap “pasien standard” (simulasi atau nyata) dinilai dalam waktu 5 – 15 menit oleh satu atau dua penilai . Masing-masing “station” memiliki penilai tersendiri (tidak seperti penilaian tradisional dimana peserta ujian diuji seluruh ketrampilan dan pengetahuannya oleh satu atau dua penguji) 
Peserta ujian menjalani tahap penilaian secara rotasional dengan melewati keseluruhan station yang tersedia (kalau kami pakai  masih 5 station).Dengan cara ini maka semua peserta akan melewati semua station yang sama. Ini merupakan perbaikan dari metode penilaian tradisionaloleh karena station dapat dibuat secara baku oleh kelompok profesi medis dan prosedur tindakan yang rumit dapat terlaksana tanpa membahayakan kesehatan pasien

HASIL UJIAN OSCE
merupakan  nilai akhir semester maupun ujkian akhir mahasiswa Akademi Kebidanan Dharma Husada Pekanbaru Adapun tujuan ujian ini yaitu untuk menilai kompetensi ketrampilan klinik mahasiswa. Dengan metode OSCE diharapkan mahasiswa lebih menguasai ketrampilan yang sudah dilalui selama mengikuti perkuliahan maupun praktik di Laboratorium dan mendapatkan penilaian yang lebih akurat.

UNTUNGNYA OSCE
Keuntungan pelaksanaan OSCE adalah mahasiswa ujian lebih singkat, dimana karena banyak stasi ujian sehingga ujian praktek ketrampilan klinik kebidanan tidak perlu berhari hari atau berminggu , suasana tenang karena tidak perlu mendengarkan suara seorang dosen yang bisa merusak konsentrasi, melihat wajah dosen yang mengerikan mungkin bagi peserta ujian, Dengan ujian OSCE mahasiswa tidak perlu lagi takut pada dosen yang super perpect bahkan killer bagi mahasiswa, Harus kerja keras dalam belajar karena banyak stasi atau judul ketrampilan yang harus di hafal

RUGINYA OSCE
Namun disetiap program pasti ada kelemahannya " bagi mahasiswa yang kurang konsentrasi bisa blank bahkan tidak ingat apa dan langkah kerja apa yg harus dilakukannya karena banyak juga mahasiswa yang bingung karena tidak ada komunikasi dengan penguji, Tidak ada kesempatan mahasiswa memperbaiki kesalahannya karena lupa dan tidak diingatkan oleh penguji, Ujian OSCE juga biasanya banyak mahasiswa yang gagal dibandingkan dengan OSCA

So, mahasiswa D III Kebidanan tidak perlu takut, semua yang dilakukan dengan harapan anda  lulus dengan sempurna, siap pakai dan membantu masyarakat, terbiasa mengambil keputusan sendiri dengan ilmu ilmunya yang berkualitas
Kegagalan adalah membentuk anda menjadi orang yang tangguh dan bekerja keras,
Semoga bidan bidan Indonesia layak diperhitungkan oleh profesi lain
Jadilah penurun angka kematian ibu dan bayi bagi negri ini
Bravo Dharma Husada Pekanbaru, Jaya selalu, Kembangksn sayapmu
Banyak masyarakat menanti jasamu