Kamis, 07 Januari 2016

STRATEGI PELAYANAN KEBIDANAN DIKOMUNITAS


A.Pendekatan edukatif dalam peran serta ,masyarakat.

Pelayanan kebidanan dikomunitas dikembangkan berawal dari pola hidup masyarakat yang tidak lepas dari faktor lingkungan,adat istiadat,ekonomi sosial budaya dll. Sebagai masalah komunitas merupakan hasil perilaku masyarakat sehingga perlu melibatkan masyarakat secara aktif. Keberadaan kader kesehatan dari masyarakat sangat penting untuk meningkatkan rasa percaya diri masyarakat terhadap kemampuan yang mereka miliki.
1.  Defenisi
a .  secara umum
Rangkain kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis,terencana dan terarah dengan partisipasi aktif individu,kelompok masyarakat secara keseluruhan untuk memecahkan masalah yang dirasakan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor sosial,ekonomi,dan budaya setempat.

b.       Secara khusus
Merupakan model dari pelaksanaan organisasi dalam memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat dengan pendekatan pokok yaitu pemecahan masalah dan proses pemecahan masalah tersebut.

2. Tujuan pendekatan edukatif
a. Memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat yang merupakan masalah kebidanan komunitas.
b. Kembangkan kemampuan masyarakat,hal ini berbeda dengan memecahkan masalah yang dihadapi atas dasar swadaya sebatas kemampuan.
  
3. Strategi dasar pendekatan edukatif
a.       Mengembangkan provider
Perlu adanya kesamaan persepsi dan sikaf mental positif terhadap pendekatan yang ditempuh serta sepakat untuk mensukseskan.

Langkah-langkah pengembangan provider
1.      Pendekatan terhadap pembuka atau pejabat masyarakat.
Bertujuan untuk mendapat dukungan,sehinggah dapat menentukan kebijakan nasional atau ragional. Bentuknya pertemuan perorangan,dalam kelompok kecil,pernyataan beberapa pejabat yang berpengaruh.
                             
2.      Pendekatan terhadap pelaksana dari sektor diberbagai tingkat administrasi sampai dengan tingkat desa.
Tujuan yang akan dicapai adalah adanya kesepahaman,memberi dukungan dan merumuskan kebijakan serta pola pelaksanaan secara makro. Berbentuk lokakarya,seminar,raker,musyawarah.

3.      pengumpulan data oleh sektor kecamatan atau desa
Merupakan pengenalan situasi dan masalah menurut pandangan petugas/provider. Macam data yang dikumpulkan meliputi data umum,data khusu dan data perilaku.

b.      pengembangan masyarakat
pengembangan masyarakat adalah menghimpun tenaga masyarakat untuk mampu dan mau mengatasi masalahnyasendiri secara swadaya sebatas kemampuan. Dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat untuk menentukan masalah,merencanakan alternatif,melaksanakan dan menilai usaha pemecahan masalah yang dilaksanakan. Langkah-langkahnya meliputi pendekatan tingkat desa,survey mawas diri,perencanaan,pelaksanaan dan penilain serta pemantapan dan penimbangan.


B. Pelayanan  yang beroriontasi pada kebutuhan masyarakat
Proses dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan dan tentukan prioritas dari kebutuhan tersebut serta mengembangkan keyakinan masyarakat untuk berusaha memenuhi kebutuhan sesuai skala prioritas berdasarkan atas sumber – sumber yang ada di masyarakat sendiri maupun berasal dari luar secara gotong royong. Terdiri dari 3 aspek penting yang meliputi proses,masyarakat dan memfungsikan masyarakat.

Terdiri dari 3 jenis pendekatan:
1.      specific content approach
yaitu pendekatan perorangan atau kelompok yang merasakan masalah melalui proposal program kepada instansi yang berwenang.
Contoh: pengasapan pada kasus DBD


2.      general content objective approach
yaitu pendekatan dengan mengkoordinasikan berbagai upaya dalam bidang kesehatan dalam wadah tertentu.
Contoh: posyandu meliputi KIA,imunisasi,gizi,KIE dll.
3.      Proses objectif approach
Yaitu pendekatan yang lebih menekankan pada proses yang dilaksanakan masyarakat sebagai pengambil prakarsa kemudian dikembangkan sendiri sesuai kemampuan.
contoh: kader
  
C. Menggunakan atau memanfaatkan fasilitas dan potensi yang ada dimasyarakat.
Masalah kesehatan pada umumnya disebabkan rendahnya status social-ekonomi yang akibatnya ketidaktahuan dan ketidakmampuan memelihara diri sendiri(self care) sehingga apabila berlangsung terus akan berdampak pad status kesehatan keluarga dan masyarakat juga produktivitasnya.

1.      Defenisi
a.Usaha membantu manusia mengubah sikapnya terhadap masyarakat,membantu menumbuhkan kemampuan orang berkomunikasi dan menguasai lingkungan fisiknya.
b.   Pengembangan manusia yang tujuannya adalah untuk mengembangkan potensi dan kemampuan manusia mengontrol lingkungannya.

2.      Langkah-langkah
a. Ciptakan kondisi agar potensi setempat dapat dikembangkan dan dimanfaatkan.
b.   Tingkatkan potensi yang ada
c.    Usahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada
d.   Tingkatkan kesejahtaraan masyarakat secara keseluruhan.

3.      Prinsip-prinsip dalam mengembangkan masyarakat
a.    Program ditentukan oleh atau bermasyarakat
b.   Program disesuaikan dengan kemampuan masyarakat
c. Dalam pelaksanaan kegiatan harus ada bimbingan,pengarahan,dan dorongan agar dari satu kegiatan dapat dihasilkan kegiatan lainnya.
d.   Petugas harus bersedia mendampingi dengan mengambil fungsi sebagai kata lisator untuk mempercepat proses.

4.      Bentuk-bentuk program masyarakat
a.    Program intensif yaitu pengembangan masyarakat melalui koordinasi dengan dinas terkait/kerjasama lintas sector.
b.   Program adaptif yaitu pengembangan masyarakat hanya ditugaskan pada salah satu instansi/departemen yang bersangkutan saja secara khusus untuk melaksanakan kegiatan tersebut/kerjasama lintas program.
c.    Program proyek yaitu pengembangan masyarakat dalam bentuk usaha-usaha ternbatas diwilayah tertentu dan program disesuaikan dengan kebutuhan wilayah tersebut.

                                               
D. Elemen-elemen peran serta masyarakat
a. motivasi
tanpa motivasi masyarakat sulit untuk berperan serta disegalah program. Motivasi harus timbul dari masyarakat itu sendiri,sedangakn pihak luar hanya merancang saja.
Oleh karna itu,pendidikan kesehatan sangat diperlukan dalam rangka merangsang timbulnya motivasi.
b. Komunikasi informasi masyarakat
interaksi secara terus-menerus,berkesinambungan dengan masyarakat mengenai segala permasalahan,dan kebutuhan masyarakat akan kesehatan.
c.  Kooperasi
Kerjasama dengan instansi diluar kesehatan masyarakat dan instansi kesehatan sendiri adalah makhluk diperlukan. Team work antara mereka ini akan membantu menumpukan peran serta.
d.             Mobilisasi
Hal ini berarti bahwa peran serta itu bukan hanya terbatas pada tahap pelaksanaan program. Peran serta masyarakat dimulai seawall mungkin sampai akhir,mukasilai dari identifikasi masalah,menentukan prioritas,perencanaan program,pelaksanaan sampai dengan monitoring.
 AFTAR PUSTAKA


Ambarwati, retna, eny. 2011. Asuhan kebidanan komunitas. Yogyakarta: nuha medika.
Anderson,Elizabeth. 2000. Community as partner: thepry and praceptice in nursing. 3 ed. Philadelpia: Lippincott.
Depkes RI. 2007 . Modul Desa Siaga. Jakarta: Depkes RI.

Kuntowijoyo. 1987. Budaya dan masyarakat . yogyakarta : tiara wacana.