Jumat, 08 Januari 2016

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KALA I PERSALINAN


HAND OUT

Mata kuliah                  : Asuhan kebidanan II ( Persalinan )
Topik                             : manajemen asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala I
Sub Topik                     : 1. Mengidentifikasi masalah
                                         2. Menilai data membuat diagnosa
                                         3. Menilai kemajuan persalinan
                                         4. Membuat rencana asuhan
                                         5. Asuhan kala I

Objektif dari silabus :
Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan manajemen asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala I

Referensi
1.      FK UNPAD. 1999. Obstetri Fisiologi. Bandung : Eleman
2.      Prawirohardjo, Sarwono. 2007. “Ilmu Kebidanan”. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka-SP
3.      JPNK-KR, 2008. “APN (Asuhan Persalinan Normal)”. Jakarta : JNPK-KR
4.      Manuaba IBG, 2000. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC


 MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KALA I PERSALINAN

Mengidentifikasi masalah
1)      Pengkajian Awal
Apabila seorang ibu hendak melahirkan, pengkajian awal perlu dilakukan untuk menenukan apakah persalinan sudah pada waktunya, apakah kondisis ibu dan kondisinya normal. Pengkajian awal tersebut adalah :
LIHAT
-      Tanda-tanda perdarahan, mekoneum/bagian organ yang lahir
-      Tanda bekas operasi dari caesar terdahulu
-      Ibu yang warna kultinya kunig atau kepucatan
RABA
-      Kapan waktunya tiba
-      Menentukan ibu sudah waktunya melahirkan
PERIKSA
-      Tanda-tanda denyut penting untuk hipertensi
-      Detak Jantung janin untuk bradikardi
***  Jika menemukan satu dari tanda-tanda tersebut diatas, ibu perlu dikirim ke fasilitas yang sanggup memberikan asuhan kegawatdaruratan obstetrik

2)      Mengkaji riwayat kesehatan
·         Nama, umur, alamat
·         Gravida dan para
·         Hari Pertama Haid Terakhir
·         Kapan bayi lahir (menururt taksiran ibu)
·         Alergi obat-obatan
·         Apakah ibu pernah ANC à Jika iya, periksa kartu ANC-nya (jika mungkin)
-      Usia kehamilan
-      Masalah/komplikasi dengan kehamilan sekarang
-      Riwayat kehamilan terdahulu
·         Menanyakan riwayat persalinan :
-      Bagaimana perasaan ibu?
-      Berapa bulan kehamilan ibu sekarang ?
-      Kapan ibu mulai merasakan nyeri ?
-      Seberapa sering rasa nyeri terjadi ? dan berapa lama berlangsung ? seberapa kuat rasa nyeri tersebut ?
-      Apakah ibu memperhatikan adanya lendir darah ?
-      Apakah ibu mengalami perdarahan dari vagina /
-      Apakah ibu melihat adanya aliran/semburan cairan ? jika iya kapan ? Bagaimana warnanya ? berapa banyak ?
-      Apakah bayi bergerak ?
-      Kapan terakhir ibu makan ? Tidur ?
-      Kapan terakhir ibu buang air kecil ? Buang air besar ?
-      Persalinan terdahulu berapa lama berlansung, berat badan bayi ?

3)      Pemeriksaan Fisik
§  Tekanan darah, nadi dan suhu tubuh
§  Edema/pembengkakan pada muka, jari, tangan, kaki dan pre tibia tungkai bawah
§  Warna pucat pada mulut dan conjuctiva
§  Refleks-refleks
§  Abdomen : bekas luka operasi, tinggi funduh uteris, gerakan janin, kontraksi, pemeriksaan leopold, penurunan kepala janin.
§  Detak jantung janin
§  Genital luar : Luka, cairan, lendir darah, perdarahan, cairan ketuban
§  Genital dalam : penipisan serviks, dilatasi, penurunan kepala janin, membaran/selaput ketuban.
à Bidan mungkin tidak mempunyai waktu untuk mengambil riwayat dan pemeriksaan fisik jira ibu pada saat menjelang persalinan atau sudah hampir melahirkan. Sangatlah penting keseluruhan bagi bidan bertindak fleksibel pada bagian proses ini dan menyesuiakan bagaimana mengumpulkan informasi mengenai keadaan fisik dan emosi ibu.
     
4)      Pemeriksaan Janin
1)      Denyut Jantung Janin(DJJ)
DJJ dinilai dan dicatat setiap 30 menit (lebih sering jika ada tanda-tanda gawat janin). Kisaran normal DJJ terpapar pada partograf di anatar garis tebal angka 180 dan 100. tetapi penolong harus sudah waspada bila DJJ dibawaah 120 atau diatas 160. lakukan tindakan segera jika DJJ melampaui kisaran normal.

2)      Warna dan adanya air ketuban
Nilai ketuban setiap kali dlakukan pemeriksaan dalam, dan nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah.
Mekoneum dalam cairan ketuban tidak selalu menunjukkan adanya gawat janin. Jika terdapat mekoneum, pantau DJJ secara seksam dan untuk mengenali tanda-tanda gawat janin selama proses persalinan. Jika ada tanda-tanda gawat janin (denyut jantung janin < 100 atau 180 kali per menit) ibu segera rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai.
Tetapi jika terdapat mekoneum kental segera rujuk ibu ke tempat yang memiliki asuhan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir.

JIka selaput ketuban pecah :
-      Warna cairan
-      Kepekatan cairan
-      Jumlah dan banyaknya cairan
-      Apakah tali pusat keluar/terjept di jalan lahir
-      Nilai kondisi janin

3)      Molase (penyusupan kepala janin)
Penyusupan adalah indikator penting tentang seberapa jauh kepala bayi dapat menyesuaikan diri dengan bagian keras panggul ibu. Tulang kepala yang saling meyusup atau tumpang tindih, menunjukkan kemungkinan adanya disproporsi tulang panggul.(CPD). Ketidakmampuan akomodasi akan benar-benar terjadi jika tulang kepala yang saling menyusup tidak dapat dipisahkan.. apabila ada dugaan CPD, penting sekali untuk dapay tetap memantau kondisi janin dan kemajuan persalian. Lakukan tindakan pertolongan awal yang sesuai an rujuk ibu dengan tanda-tanda CPD ke fasilitas kesehatan yang memadai.
4)      Gerakan janin


5)      Pemeriksaan Laboratorium
-      Urin, warna, kejernihan, bau, protein
-      Darah : Hemoglobin

6)      Pemeriksaan Psiko-sosial
-      Perubahan perilaku
-      Tingkat energi
-      Kebutuhan dukungan

Menilai data dan membuat diagnosis
à berdasarkan temuan-temuan dalam riwayat kesehatan, bidan akan dapat mengambil keputusan apakah ibu dalam persalinan sesunguhnya dan jika benar demikian dalam kala I serta fase berapa ibu sekarang.

KATEGORI
KETERANGAN
Saat Persalinan
Ada tanda-tanda positif persalinan :
-      Pembukaan serviks > 4 cm
-      Kontraksi
-      Lendir Darah
Kemajuan Persalinan Normal
Kemajuan berjalan sesuai dengan partograf
Persalinan Bermasalah
Cth : Kemajuan persalinan yang lamban
Kegawatdaruratan saat persalinan
Cth : Eklamsia, perdarahan, lilitn tali pusat, bayi mengalami kesulitan.

Assesment untuk persalinan sesungguhnya
Persalinan patut dicurigai jika setelah usia kehamilan 22 minggu usia kehamilan, ibu merasa nyeri abdomen berulang yang disertai dengan cairan lendir yang mengandung darah atau ”show”. Agar dapat mendiagnosa persalinan bidan harus memastikan perubahan serviks dan kontraksi yang cukup
o   Perubahan Serviks
Kepastian persalinan dapat ditentukan hanya jika serviks secara progresif menipis dan membuka.
o   Kontraksi yang adekuat
Kontraksi dianggap adekuat apabila :
-      Kontraksi terjadi teratur minimal 3 kali dalam 10 menit, setiap kontraksi berlangsung sedikitnya 40 detik.
-      Uterus mengeras selam kontraksi, misal : anda tidak bisa menekan uterus dengan menggunakan jari anda
à Sangat sulit untuk membedakan anatar persalinan yang sesungguhnya dn persalinan semu. Ingat indikator persalinan sesungguhnya ditandai dengan kemajuan penipisan dan pembukaan serviks.
à Ketika ibu mengalami persalinan semu, ia merasakan kontraksi yang menyakitkan, namun kotraksi tersebut tidak menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks. Persalinan semu bisa terjadi beberapa hari atau minggu sebelum permulaan persalinan sesungguhnya. Karena persalinan semu sangat menyakitkan, mungkin sulit bagi ibu untuk menghadapi masa ini dalam kehamilannya. Dengan memberikan dukungan tersendiri dan pemastian ulang bahwa persalinan semu menunjukkkan bahwa persalinan sesungguhnya akan tiba, bidan dapat membantu ibu untuk menghadapi masa sulit tersebut.

Contoh diagnosa persalinan fisiologis
G2P1A0 hamil 38 minggu 2 hari  inpartu kala I fase aktif JTH preskep
.
Karakteristik dari persalinan sesungguhnya dan persalinan semu

PERSALINAN SESUNGGUHNYA
PERSALINAN SEMU
Serviks menipis dan membuka
Tidak ada perubahan pada serviks
Rasa nyeri dengan interval teratur
Rasa nyeri tidak teratur
Interval antara rasa nyeri yang secara perlahan semakin pendek
Tidak ada perubahan interval antara rasa nyeri yang satu dengan yang lain
Waktu dan kekuatan kontraksi semakin bertambah
Tidak ada perubahan pada waktu dan kekuatan kontraksi
Rasa nyeri terasa dibagian belakang dan meyebar kedepan
Kebanyakan rasa nyeri dibagian depan
Berjalan menambah intensitas
Tidak ada perubahan rasa nyeri dengan berjalan
Ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi dengan intensitas rasa nyeri
Tidak ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi uterus dengan intensitas rasa nyeri
Lendir darah sering tampak
Tidak ada lendir darah
Ada penurunan bagain kepala bayi
Tidak ada kemajuan penurunan bagian terendah janin
Kepala janin sudah terfiksasi di PAP diantara kontraksi
Kepala belum masuk PAP walaupun ada kontraksi
Pemberian obat penenang tidak menghentikan proses persalinan sesungguhnya
Pemberian obat penenang yang efisien menghentikan rasa nyeri pada persalinan semu.


PEMANTAUAN
Selama persalinan berlangsung perlu pemantauan kondisi kesehatan ibu maupun bayinya, jika ibu menunjukkan tanda-tanda komplikasi atau gejala komplikasi atau perubahan kondisi, penilaian harus dilakukan lebih sering.
PARAMETER
FASE LATEN
FASE AKTIF
Tekanan Darah
Setiap 4 Jam
Setiap 4 Jam
Temperatur/suhu*
Setiap 4 Jam
Setiap 2 Jam
Nadi
Setiap 30 menit
Setiap 30 menit
Denyut jantung janin
Setiap 30 menit
Setiap 30 menit
Kontraksi uterus
Setiap 30 menit
Setiap 30 menit
Perubahan serviks*
Setiap 4 Jam
Setiap 4 Jam
Penurunan kepala janin
Setiap 4 Jam
Setiap 4 Jam
Urine
Setiap 2-4 Jam
Setiap 2 Jam

*    Segera setelah selaput ketuban robek, bidan harus mendengarkan detak jantung janin dan melakukan pemeriksaan dalam untuk memeriksa kemungkinan tali pusat menumbung.


MEMBUAT RENCANA ASUHAN

TINDAKAN
DESKRIPSI/KETERANGAN
Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan
Meberitahukan ibu mengenai hasil pemeriksaan merupakan hak ibu sebagai pasien diasamping dapat membuat ibu menjadi kooperatif dalam pemberian asuhan terhadapnya
Memantau terus-menerus kemajun persalinan dengan menggunakan partograf
Penolong dapat mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan melalui pemeriksaan dalam dan dapat mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara ini setiap kemungkinan terjadinya partus lama.
Memantau terus-menerus tanda-tanda vital ibu.
Penilaian harus dilakukan kebih sering jika ibu menunjukkan tanda-tanda komplikasi atau perubahan kondisi.
Memantau terus-menerus keadaan bayi
Periksa reaksi bayi terhadap persalinan sesuai dengan  jadwal pemantauan kemajuan persalinan dan lakukan pemantauan lebih sering jika diperlukan
Mis : Jika selaput ketuban robek, bidan harus mendengarkan detak jantung janin dan melakukan pemeriksaan dalam untuk memeriksa kemungkinan tali pusat menumbung
Memantau perubahan tubuh ibu untuk menentukan apakah persalinan dalam kemajuan yang normal
Perubahan-perubahan fisiologis yang dapat dilihat secara klinis dalam proses persalinan sangatlah penting untuk dapat diketahui dan difahami oleh bidan untuk secara tepat menginterpretasikan tanda-tanda, gejala-gejala tertentu dan temuan-temuan fisik dan laboratorium apakah normal atau abnormal selama persalianan kala I sehingga dapat memberikan asuhan yang tepat sesuai dengan kebutuhan seorang ibu bersalin.

Memeriksa perasaan ibu dan respon fisik terhadap persalinan
Stress dapat mengakifkan sistem adenokortikal hipofisis-hipotalamik, yang meningkatkan retensi dan resorpsi natrium dan air dan meningkatkan ekskresi kalium. Resorpsi ntrium dan air dapat memperberat perkembangan toksemia intrapartal/hipertensi. Kehilangan kalium dapat memperberat penurunan aktivitas miometrik.
Membantu ibu memahami apa yang sedang terjadi sehingga ia berperan serta aktif dalam menentukan asuhan
Menginformasikan kepada ibu mengenai hasil proses persalinannya akan membantu petugas dalam memberikan asuhan kepada ibu bersalin karena ibu dapat lebih kooperatif terhadap asuhan yang akan diberikan kepadanya.
Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu selama persalinan
Seperti : suami, keluarga pasien atau teman dekat.
Dukungan yang dapat diberikan :
-      Mengusap keringat
-      Menemani/membimbing jalan-jalan (mobilisasi)
-      Memberikan minum
-      Merubah posisi, dsb
Mengenali masalah secepatnya dan mengambil keputusan serta tindakan yang tepat guna dan tepat waktu
Kebutuhan-kebutuhan, Kelainan-kelainan yang timbul pada ibu dalam persalinannya.
Mengatur aktivitas dan posisi ibu
-      Ibu diperbolehkan melakukan aktivitas sesuai dengan kesanggupannya
-      Posisi sesuai dengan keinginan ibu, namun bila ibu ingin di tempat sebaiknya tidak dianjurkan tidur dalam posisi terlentang lurus
Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his
Ibu diminta menarik nafas panjang, kemudian lepaskan dengan cara meniup sewaktu ada his.
Menjaga privasi ibu





Penolong tetap menjaga privasi ibu dalam persalinan, antara lain menggunakan penutup atau tirai, tidak menghadirkan orang lain tanpa sepengetahuan dan seizing pasien/ibu
Penjelasan tentang kemajuan persalinan
Menjelaskan kemajuan persalinan, perubahan yang terjdi dalam tubuh ibu, serta prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan.
Menjaga kebersihan diri
Membiarkan ibu untuk mandi.
Menganjurkan ibu membasuh sekitar kemaluannya seusai buang air kecil/besar.
Mengatasi rasa panas
Ibu bersalin biasanya merasa panan dan banyak keringat, dapat datasi dengan cara :
-      Gunakan kipas angin/ AC dalam kamar
-      Menggunakan kipas biasa
-      Menganjurkan ibu untuk mandi
Masase
JIka ibu suka, lakukan pijatan/masase pada punggung mengusap perut dengan lembut
Pemberian cukup minum
Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi
Memenuhi kebutuhan eliminasi ibu.
Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin, Bantu ibu jika igin BAB
Sentuhan
Disesuaikan dengan keinginan ibu, memberikan sentuhan pada salah satu bagian tubuh yang bertujuan untuk mengurangi rasa kesendirian ibu selama proses persalinan
Persiapan persalinan normal
Persiapan untuk pertolongan persalinan normal harus sudah dilakukan oleh petugas untuk melakukan pertolongan persalinan normal.


SOAL QUIZ
1.        Sebutkan Tahapan dalam manajemen Kala I?
2.        Jelaskan Secara singkat asuhan dalam tahapan Manajemen kala I?