HAND OUT
Mata kuliah : Asuhan kebidanan II (
Persalinan )
Topik :
manajemen asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala I
Sub Topik : 1. Mengidentifikasi masalah
2. Menilai
data membuat diagnosa
3. Menilai
kemajuan persalinan
4. Membuat
rencana asuhan
5. Asuhan
kala I
Objektif dari silabus :
Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan manajemen
asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala I
Referensi
1.
FK UNPAD. 1999. Obstetri Fisiologi. Bandung : Eleman
2.
Prawirohardjo, Sarwono. 2007. “Ilmu Kebidanan”. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka-SP
3.
JPNK-KR, 2008. “APN (Asuhan Persalinan Normal)”. Jakarta
: JNPK-KR
4.
Manuaba IBG, 2000. Ilmu
kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta : EGC
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KALA I PERSALINAN
Mengidentifikasi masalah
1) Pengkajian Awal
Apabila seorang ibu hendak
melahirkan, pengkajian awal perlu dilakukan untuk menenukan apakah persalinan
sudah pada waktunya, apakah kondisis ibu dan kondisinya normal. Pengkajian awal
tersebut adalah :
LIHAT
|
- Tanda-tanda perdarahan, mekoneum/bagian
organ yang lahir
- Tanda bekas operasi dari caesar
terdahulu
- Ibu yang warna kultinya kunig atau
kepucatan
|
RABA
|
- Kapan waktunya tiba
- Menentukan ibu sudah waktunya melahirkan
|
PERIKSA
|
- Tanda-tanda denyut penting untuk
hipertensi
- Detak Jantung janin untuk bradikardi
|
*** Jika menemukan satu dari tanda-tanda
tersebut diatas, ibu perlu dikirim ke fasilitas yang sanggup memberikan asuhan
kegawatdaruratan obstetrik
2) Mengkaji riwayat kesehatan
·
Nama,
umur, alamat
·
Gravida
dan para
·
Hari
Pertama Haid Terakhir
·
Kapan
bayi lahir (menururt taksiran ibu)
·
Alergi
obat-obatan
·
Apakah
ibu pernah ANC à Jika iya, periksa kartu ANC-nya (jika
mungkin)
-
Usia
kehamilan
-
Masalah/komplikasi
dengan kehamilan sekarang
-
Riwayat
kehamilan terdahulu
·
Menanyakan
riwayat persalinan :
-
Bagaimana
perasaan ibu?
-
Berapa
bulan kehamilan ibu sekarang ?
-
Kapan
ibu mulai merasakan nyeri ?
-
Seberapa
sering rasa nyeri terjadi ? dan berapa lama berlangsung ? seberapa kuat rasa
nyeri tersebut ?
-
Apakah
ibu memperhatikan adanya lendir darah ?
-
Apakah
ibu mengalami perdarahan dari vagina /
-
Apakah
ibu melihat adanya aliran/semburan cairan ? jika iya kapan ? Bagaimana warnanya
? berapa banyak ?
-
Apakah
bayi bergerak ?
-
Kapan
terakhir ibu makan ? Tidur ?
-
Kapan
terakhir ibu buang air kecil ? Buang air besar ?
-
Persalinan
terdahulu berapa lama berlansung, berat badan bayi ?
3) Pemeriksaan Fisik
§ Tekanan darah, nadi dan suhu tubuh
§ Edema/pembengkakan pada muka, jari,
tangan, kaki dan pre tibia tungkai bawah
§ Warna pucat pada mulut dan conjuctiva
§ Refleks-refleks
§ Abdomen : bekas luka operasi, tinggi
funduh uteris, gerakan janin, kontraksi, pemeriksaan leopold, penurunan kepala
janin.
§ Detak jantung janin
§ Genital luar : Luka, cairan, lendir darah,
perdarahan, cairan ketuban
§ Genital dalam : penipisan serviks,
dilatasi, penurunan kepala janin, membaran/selaput ketuban.
à Bidan mungkin tidak mempunyai waktu untuk
mengambil riwayat dan pemeriksaan fisik jira ibu pada saat menjelang persalinan
atau sudah hampir melahirkan. Sangatlah penting keseluruhan bagi bidan
bertindak fleksibel pada bagian proses ini dan menyesuiakan bagaimana
mengumpulkan informasi mengenai keadaan fisik dan emosi ibu.
4) Pemeriksaan Janin
1)
Denyut Jantung
Janin(DJJ)
DJJ dinilai dan dicatat setiap 30 menit (lebih sering
jika ada tanda-tanda gawat janin). Kisaran normal DJJ terpapar pada partograf
di anatar garis tebal angka 180 dan 100. tetapi penolong harus sudah waspada
bila DJJ dibawaah 120 atau diatas 160. lakukan tindakan segera jika DJJ
melampaui kisaran normal.
2)
Warna dan adanya air
ketuban
Nilai ketuban setiap kali dlakukan pemeriksaan dalam,
dan nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah.
Mekoneum dalam cairan ketuban tidak selalu menunjukkan
adanya gawat janin. Jika terdapat mekoneum, pantau DJJ secara seksam dan untuk
mengenali tanda-tanda gawat janin selama proses persalinan. Jika ada
tanda-tanda gawat janin (denyut jantung janin < 100 atau 180 kali per menit)
ibu segera rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai.
Tetapi jika terdapat mekoneum kental segera rujuk ibu ke
tempat yang memiliki asuhan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir.
JIka selaput ketuban pecah :
-
Warna cairan
-
Kepekatan cairan
-
Jumlah dan banyaknya cairan
-
Apakah
tali pusat keluar/terjept di jalan lahir
-
Nilai
kondisi janin
3)
Molase (penyusupan
kepala janin)
Penyusupan adalah indikator penting tentang seberapa
jauh kepala bayi dapat menyesuaikan diri dengan bagian keras panggul ibu.
Tulang kepala yang saling meyusup atau tumpang tindih, menunjukkan kemungkinan
adanya disproporsi tulang panggul.(CPD). Ketidakmampuan akomodasi akan
benar-benar terjadi jika tulang kepala yang saling menyusup tidak dapat
dipisahkan.. apabila ada dugaan CPD, penting sekali untuk dapay tetap memantau
kondisi janin dan kemajuan persalian. Lakukan tindakan pertolongan awal yang
sesuai an rujuk ibu dengan tanda-tanda CPD ke fasilitas kesehatan yang memadai.
4)
Gerakan janin
5) Pemeriksaan Laboratorium
-
Urin,
warna, kejernihan, bau, protein
-
Darah : Hemoglobin
6) Pemeriksaan Psiko-sosial
-
Perubahan perilaku
-
Tingkat energi
-
Kebutuhan dukungan
Menilai data dan membuat diagnosis
à berdasarkan temuan-temuan dalam riwayat
kesehatan, bidan akan dapat mengambil keputusan apakah ibu dalam persalinan
sesunguhnya dan jika benar demikian dalam kala I serta fase berapa ibu
sekarang.
KATEGORI
|
KETERANGAN
|
Saat Persalinan
|
Ada tanda-tanda positif persalinan :
- Pembukaan serviks > 4 cm
- Kontraksi
- Lendir Darah
|
Kemajuan Persalinan Normal
|
Kemajuan berjalan sesuai dengan partograf
|
Persalinan Bermasalah
|
Cth : Kemajuan persalinan yang lamban
|
Kegawatdaruratan saat persalinan
|
Cth :
Eklamsia, perdarahan, lilitn tali pusat, bayi mengalami kesulitan.
|
Assesment untuk persalinan sesungguhnya
Persalinan patut dicurigai
jika setelah usia kehamilan 22 minggu usia kehamilan, ibu merasa nyeri abdomen
berulang yang disertai dengan cairan lendir yang mengandung darah atau ”show”.
Agar dapat mendiagnosa persalinan bidan harus memastikan perubahan serviks dan
kontraksi yang cukup
o
Perubahan
Serviks
Kepastian persalinan dapat
ditentukan hanya jika serviks secara progresif menipis dan membuka.
o
Kontraksi
yang adekuat
Kontraksi dianggap adekuat
apabila :
-
Kontraksi
terjadi teratur minimal 3 kali dalam 10 menit, setiap kontraksi berlangsung sedikitnya
40 detik.
-
Uterus
mengeras selam kontraksi, misal : anda tidak bisa menekan uterus dengan
menggunakan jari anda
à Sangat sulit untuk membedakan anatar
persalinan yang sesungguhnya dn persalinan semu. Ingat indikator persalinan sesungguhnya ditandai dengan kemajuan
penipisan dan pembukaan serviks.
à Ketika ibu mengalami persalinan semu, ia
merasakan kontraksi yang menyakitkan, namun kotraksi tersebut tidak menyebabkan
penipisan dan pembukaan serviks. Persalinan semu bisa terjadi beberapa hari
atau minggu sebelum permulaan persalinan sesungguhnya. Karena persalinan semu
sangat menyakitkan, mungkin sulit bagi ibu untuk menghadapi masa ini dalam
kehamilannya. Dengan memberikan dukungan tersendiri dan pemastian ulang bahwa
persalinan semu menunjukkkan bahwa persalinan sesungguhnya akan tiba, bidan
dapat membantu ibu untuk menghadapi masa sulit tersebut.
Contoh diagnosa persalinan fisiologis
G2P1A0 hamil 38 minggu 2 hari
inpartu kala I fase aktif JTH preskep
.
Karakteristik dari persalinan sesungguhnya dan persalinan semu
PERSALINAN SESUNGGUHNYA
|
PERSALINAN SEMU
|
Serviks menipis dan membuka
|
Tidak ada perubahan pada serviks
|
Rasa nyeri dengan interval teratur
|
Rasa nyeri tidak teratur
|
Interval antara rasa nyeri yang secara perlahan
semakin pendek
|
Tidak ada perubahan interval antara rasa nyeri
yang satu dengan yang lain
|
Waktu dan kekuatan kontraksi semakin bertambah
|
Tidak ada perubahan pada waktu dan kekuatan
kontraksi
|
Rasa nyeri terasa dibagian belakang dan meyebar
kedepan
|
Kebanyakan rasa nyeri dibagian depan
|
Berjalan menambah intensitas
|
Tidak ada perubahan rasa nyeri dengan berjalan
|
Ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi
dengan intensitas rasa nyeri
|
Tidak ada hubungan antara tingkat kekuatan
kontraksi uterus dengan intensitas rasa nyeri
|
Lendir darah sering tampak
|
Tidak ada lendir darah
|
Ada penurunan bagain kepala bayi
|
Tidak ada kemajuan penurunan bagian terendah
janin
|
Kepala janin sudah terfiksasi di PAP diantara
kontraksi
|
Kepala belum masuk PAP walaupun ada kontraksi
|
Pemberian obat penenang tidak menghentikan
proses persalinan sesungguhnya
|
Pemberian obat penenang yang efisien
menghentikan rasa nyeri pada persalinan semu.
|
PEMANTAUAN
Selama persalinan berlangsung
perlu pemantauan kondisi kesehatan ibu maupun bayinya, jika ibu menunjukkan
tanda-tanda komplikasi atau gejala komplikasi atau perubahan kondisi, penilaian
harus dilakukan lebih sering.
PARAMETER
|
FASE LATEN
|
FASE AKTIF
|
Tekanan Darah
|
Setiap 4 Jam
|
Setiap 4 Jam
|
Temperatur/suhu*
|
Setiap 4 Jam
|
Setiap 2 Jam
|
Nadi
|
Setiap 30 menit
|
Setiap 30 menit
|
Denyut jantung janin
|
Setiap 30 menit
|
Setiap 30 menit
|
Kontraksi uterus
|
Setiap 30 menit
|
Setiap 30 menit
|
Perubahan serviks*
|
Setiap 4 Jam
|
Setiap 4 Jam
|
Penurunan kepala janin
|
Setiap 4 Jam
|
Setiap 4 Jam
|
Urine
|
Setiap 2-4 Jam
|
Setiap 2 Jam
|
* Segera setelah selaput ketuban robek, bidan
harus mendengarkan detak jantung janin dan melakukan pemeriksaan dalam untuk
memeriksa kemungkinan tali pusat menumbung.
MEMBUAT RENCANA ASUHAN
TINDAKAN
|
DESKRIPSI/KETERANGAN
|
Memberitahukan ibu hasil
pemeriksaan
|
Meberitahukan ibu mengenai hasil pemeriksaan
merupakan hak ibu sebagai pasien diasamping dapat membuat ibu menjadi
kooperatif dalam pemberian asuhan terhadapnya
|
Memantau terus-menerus
kemajun persalinan dengan menggunakan partograf
|
Penolong dapat mencatat hasil observasi dan
kemajuan persalinan melalui pemeriksaan dalam dan dapat mendeteksi apakah
proses persalinan berjalan secara ini setiap kemungkinan terjadinya partus
lama.
|
Memantau terus-menerus
tanda-tanda vital ibu.
|
Penilaian harus dilakukan kebih sering jika ibu
menunjukkan tanda-tanda komplikasi atau perubahan kondisi.
|
Memantau terus-menerus
keadaan bayi
|
Periksa reaksi bayi terhadap persalinan sesuai
dengan jadwal pemantauan kemajuan
persalinan dan lakukan pemantauan lebih sering jika diperlukan
Mis : Jika selaput ketuban robek, bidan harus
mendengarkan detak jantung janin dan melakukan pemeriksaan dalam untuk
memeriksa kemungkinan tali pusat menumbung
|
Memantau perubahan tubuh ibu
untuk menentukan apakah persalinan dalam kemajuan yang normal
|
Perubahan-perubahan fisiologis yang dapat
dilihat secara klinis dalam proses persalinan sangatlah penting untuk dapat
diketahui dan difahami oleh bidan untuk secara tepat menginterpretasikan
tanda-tanda, gejala-gejala tertentu dan temuan-temuan fisik dan laboratorium
apakah normal atau abnormal selama persalianan kala I sehingga dapat
memberikan asuhan yang tepat sesuai dengan kebutuhan seorang ibu bersalin.
|
Memeriksa perasaan ibu dan
respon fisik terhadap persalinan
|
Stress dapat mengakifkan sistem adenokortikal
hipofisis-hipotalamik, yang meningkatkan retensi dan resorpsi natrium dan air
dan meningkatkan ekskresi kalium. Resorpsi ntrium dan air dapat memperberat
perkembangan toksemia intrapartal/hipertensi. Kehilangan kalium dapat
memperberat penurunan aktivitas miometrik.
|
Membantu ibu memahami apa
yang sedang terjadi sehingga ia berperan serta aktif dalam menentukan asuhan
|
Menginformasikan kepada ibu
mengenai hasil proses persalinannya akan membantu petugas dalam memberikan
asuhan kepada ibu bersalin karena ibu dapat lebih kooperatif terhadap asuhan
yang akan diberikan kepadanya.
|
Menghadirkan orang yang
dianggap penting oleh ibu selama persalinan
|
Seperti : suami, keluarga pasien atau teman
dekat.
Dukungan yang dapat diberikan :
- Mengusap keringat
- Menemani/membimbing jalan-jalan
(mobilisasi)
- Memberikan minum
- Merubah posisi, dsb
|
Mengenali masalah secepatnya
dan mengambil keputusan serta tindakan yang tepat guna dan tepat waktu
|
Kebutuhan-kebutuhan, Kelainan-kelainan yang
timbul pada ibu dalam persalinannya.
|
Mengatur aktivitas dan
posisi ibu
|
- Ibu diperbolehkan melakukan aktivitas
sesuai dengan kesanggupannya
- Posisi sesuai dengan keinginan ibu,
namun bila ibu ingin di tempat sebaiknya tidak dianjurkan tidur dalam posisi
terlentang lurus
|
Membimbing ibu untuk rileks
sewaktu ada his
|
Ibu diminta menarik nafas panjang, kemudian lepaskan
dengan cara meniup sewaktu ada his.
|
Menjaga privasi ibu
|
Penolong tetap menjaga privasi ibu dalam persalinan, antara lain
menggunakan penutup atau tirai, tidak menghadirkan orang lain tanpa
sepengetahuan dan seizing pasien/ibu
|
Penjelasan tentang kemajuan persalinan
|
Menjelaskan kemajuan persalinan, perubahan yang terjdi dalam tubuh
ibu, serta prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan.
|
Menjaga kebersihan diri
|
Membiarkan ibu untuk mandi.
Menganjurkan ibu membasuh sekitar kemaluannya seusai buang air
kecil/besar.
|
Mengatasi rasa panas
|
Ibu bersalin biasanya merasa panan dan banyak
keringat, dapat datasi dengan cara :
- Gunakan kipas angin/ AC dalam kamar
- Menggunakan kipas biasa
- Menganjurkan ibu untuk mandi
|
Masase
|
JIka ibu suka, lakukan pijatan/masase pada punggung mengusap perut
dengan lembut
|
Pemberian cukup minum
|
Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi
|
Memenuhi kebutuhan eliminasi ibu.
|
Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin, Bantu ibu jika igin
BAB
|
Sentuhan
|
Disesuaikan dengan keinginan ibu, memberikan
sentuhan pada salah satu bagian tubuh yang bertujuan untuk mengurangi rasa
kesendirian ibu selama proses persalinan
|
Persiapan persalinan normal
|
Persiapan untuk pertolongan persalinan normal
harus sudah dilakukan oleh petugas untuk melakukan pertolongan persalinan
normal.
|
SOAL QUIZ
1.
Sebutkan Tahapan dalam manajemen Kala I?
2.
Jelaskan Secara singkat asuhan dalam
tahapan Manajemen kala I?